Minggu, 30 Oktober 2011

gelombang cinta

Tentang Adenium

Tanaman adenium dikenal karena keindahan daun dan bunganya. Tapi seringkali ia tak mau berbunga. Bagaimana mengatasi bunga adenium yang kusam dan daunnya layu?

Selidik punya selidik, tanaman adenium itu ternyata sedang ‘sakit’. Terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan tanaman dengan kondisi ruang lingkungan pot yang ada.
Akar-akarnya sudah semakin besar dan lebat, batangnya juga makin membesar, sementara kondisi ruang gerak-hidup dan ketersediaan nutrisi amat terbatas. Akar-akar tadi telah memenuhi bagian atas media. Kalau sudah begitu, ujung-ujung adenium akan mogok berbunga. Daunnya pun tak lagi hijau segar. Terjadilah persaingan, berebut hara, berebut ruang gerak-hidup, dan berebut sinar matahari. Akhirnya jumlah daun makin sedikit, tumbuhnya lambat, layu, dan akhirnya menguning.
Pertumbuhan tunas dan cabang juga jadi lambat. Yang lebih parah, bunga ngambek, tak mau lagi muncul. Meski pemupukan rajin dilakukan, namun media tanam yang sudah ‘tua’, katakan saja lebih 2 tahun, membuatnya tak layak lagi mengolah nutrisi. Pendek kata, media tanamnya sudah rusak. Jadi, dipupuk dengan pupuk apa saja dan sebanyak apa pun, tidak akan menyuburkan tanaman.
Solusinya, media tanam itu perlu diganti. Lakukan repotting, ganti pot lama dengan pot baru, termasuk media tanamnya.

Berikut cara melakukan repotting adenium :
1. Siapkan Pot Baru.
Pilih pot baru dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan pot lama. Jangan lupa untuk memilih ‘pot bonsai’ agar bonggol adenium terlihat indah di atas media. Bentuk pot ada yang bundar, ada pula yang oval. Perhatikan jarak antara bibir pot dengan pangkal batang, yang ideal sekitar 8 - 10 cm. Dengan jarak selebar itu, di samping gerakan akar lebih leluasa, juga lebih indah dipandang.
2. Ganti Media Tanam.
Adenium termasuk tanaman zerofit. Artinya, cocok hidup di daerah kering. Untuk itu, ia membutuhkan media yang berongga (porous). Itu berarti, adenium tak menyenangi media yang kuat mengikat air. Bisa-bisa akarnya malah membusuk. Jadi, gunakan media porous antara lain cocopeat (serbuk sabut kelapa), arang sekam padi, pasir kasar, pecahan arang kayu, pecahan batu apung, dan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang. Tersedia sekurang-kurangnya 3 pilihan media sebagai berikut : (a) Campuran pecahan batu apung berdiameter 0,25-0,50 cm, lalu arang sekam, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1, (b) Campuran pasir kasar, arang sekam, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1; dan (c) Campuran pasir kasar, cocopeat dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1.
Jangan lupa, dasar pot diberi arang kayu kira-kira seperempat tinggi pot agar air tidak mampat. Barulah kemudian media tanam dimasukkan ke dalam pot baru hingga memenuhi setengah dari tinggi pot.
3. Keluarkan dari Pot Lama
Keluarkan tanaman adenium dari dalam pot lama. Caranya, siramlah tanaman, lalu dinding pot diketuk-ketuk melingkar. Setelah itu, jungkirkan posisinya sembari menahan tanaman. Yang penting, jaga jangan sampai tanaman rusak, misalnya akar terputus.
Siram akar-akarnya hingga tanah yang menempel jadi larut. Lalu, potong akar-akar yang sudah tua, tapi sisakan sekitar 2 - 3 cm. Gunakan gunting tajam agar tidak mengotak jaringan akarnya.
4. Rendam Pestisida
Akar yang sebagian dipotong, tentu akan meninmbulkan luka. Dari luka itulah ada kemungkinan akan memicu tumbuhnya jamur. Jadi, bagian akar dan bonggol tanaman tersebut direndam dalam pestisida guna menolak datangnya jamur. Misalnya dengan pestisida Agrimex, Mansote, atau Dagonil. Perendaman cukup 15 menit.
5. Tanam Pot Baru
Sesudah direndam pestisida, batang adenium diangkat, lantas dimasukkan ke dalam pot baru yang telah disiapkan. Tutup dengan media tanam yang masih tersisa hingga setinggi leher pot. Berikutnya, tanaman adenium disiram air bersih.
Usai repotting, tanaman adenium sebaiknya diletakkan di tempat teduh dan terlindung dari hujan. Pasalnya, adenium yang baru direpotting biasanya cukup rentan terhadap perubahan cuaca. Setelah sekitar 2 minggu, adenium boleh diletakkan di tempat yang terbuka atau panas.

Tanaman Anthurium

Anthurium adalah tanaman hias tropis, memiliki daya tarik tinggi sebagai penghias ruangan, karena bentuk daun dan bunganya yang indah, Anthurium yang berdaun indah adalah asli Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong berasal dari Eropa.
Di Indonesia tidak kurang terdapat 7 jenis anthurium, yaitu Anthurium cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium pedatoradiatum (wali songo), Anthurium andreanum, Anthurium rafidooa, Anthurium hibridum (lidah gajah), Anthurium makrolobum dan Anthurium scherzerianum.

Perbanyakan
Anthurium dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu generatif (biji) dan vegetatif (stek).
1. Perbanyakan dengan cara generatif (biji)
Tanaman anthurium memiliki 2 macam bunga (Gambar 1) yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina.
Dengan menggunakan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian lendir pada bunga betina. Sekitar 2 bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium. Biji-biji tersebut di kupas, dicuci sampai bersih dan diangin-anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram.
2. Perbanyakan dengan cara vegetatif (stek)
Ada 2 cara perbanyakan secara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas. Cara perbanyakan dengan stek batang adalah memotong bagian atas tanaman (batang) dengan menyertakan 1 - 3 akar, bagian atas tanaman ‘yang telah dipotong kemudian ditanam, pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Sebaliknya perbanyakan dengan mata tunas adalah mengambil satu mata pada cabang, kemudian menanam mata tunas pada medium tumbuh yang telah disiapkan.

Penyiapan Medium Tumbuh
Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu medium tumbuh untuk persemaian dan untuk tanaman dewasa. Medium tumbuh terdiri dari campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali. Humus atau tanah hutan dan pupuk kandang yang sudah jadi di ayak dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir kali di ayak dengan ukuran ayakan 3 mm.
Humus, pupuk kandang dan pasir kali yang telah di ayak, dicampur dengan perbandingan 5 : 5 : 2. Untuk persemaian, medium tumbuh perlu disterilkan dengan cara mengukus selama satu jam.

Penyiapan Pot
Untuk menanam bunga anthurium, dapat digunakan pot tanah, pot plastik atau pot straso. Pot yang paling baik adalah pot tanah karena memiliki banyak pori-pori yang dapat meresap udara dari luar pot. Apabila digunakan pot yang masih baru, pot perlu direndam dalam air selama 10 menit. Bagian bawah pot diberi pecahan genting/pot yang melengkung, kemudian di atasnya diberi pecahan batu merah setebal 1/4 tinggi pot. Medium tumbuh berupa campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali dimasukkan dalam pot

Pemeliharaan
Setelah tanam, tanaman dipelihara dengan menyiram 1 - 2 kali sehari. Daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik. Sebaiknya tanaman ini dipelihara di tempat teduh karena tanaman tidak tahan sinar matahari langsung.

Senin, 22 Oktober 2007

Apa itu gelombang cinta

GELOMBANG CINTA: Irasionalitas Pecinta Tanaman Hias

Harga beberapa jenis tanaman hias makin menggila. Ajang pameran dan berita media makin menambah heboh kompetisi harga berbagai jenis tanaman hias yang, jujur, tidak jelas benar apa manfaatnya. Sampai saat ini banyak orang yang rela mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit nominalnya untuk membeli sebuah tanamn hias yang berada dalam sebuah pot. Dengan nominal yang tidak kecil itu, mengakibatkan sang pemilik pun akan lebih fokus dan hati-hati dalam merawat tanaman itu. Tersiar kabar bahwa ada jenis tanaman hias yang sudah ditawar Rp. 1 milyar oleh seorang kolektor, tetapi belum dilepas oleh pemiliknya.


Contohnya tanaman gelombang cinta seperti foto diatas, yang sedang populer dikalangan luas. Jadi tanaman ini bisa menyita waktu kita untuk merawatnya. Kita pun harus teliti dan sabar dalam mengembang biakkan tanaman ini. Harga tanaman ini pun cukup miring, bisa sampai berjuta-juta. Bagi orang yang tidak suka terhadap tanaman, pasti dia akan berpikir bahwa "mengapa orang mau membeli tanaman yang harganya sangat mahal, padahal masih banyak tanaman hias yang lebih murah. Kan sama-sama tanamankan???", tapi untuk para pecinta/kolektor tanaman sejumlah uang itu tidak berarti karena hobi dan kecintaanya terhadap tanaman

Kamis, 20 Oktober 2011

Ir. MS Budaya, MM dan Keluarga

Nama Isteri Nenny Isnaeni
Nama Anak, Mantu dan cucu
1. Ir. Irzan Aslam, Mantu Nita Anggrani, Cucu Ical
2. Sophia Fitriyani, AmdPsT, Mantu Ir. Ahmad Lilik, Cucu : Zaky dan Nasya
3. Rido Aliga Mukhtarram, sekolah SMK Panca Karya program MM
4 Gusti Imam Maula Akbar, sekolah SMK Yupentek 1 progran jurusan Mesin

Minggu, 16 Oktober 2011

Sabtu, 15 Oktober 2011

KEKUATAN ENERGI SHOLAT

KEKUATAN ENERGI SHOLAT

Sesungguhnya rumah yang pertama dibangun untuk manusia beribadah adalah rumah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkati dan menjadi petunjuk bagi manusia. (QS. Ali Imran: 96)

Kita mungkin pernah bertanya kenapa harus solat menghadap Kiblat, juga kenapa harus ada Ibadah Thawaf, Ini juga sering jadi perenungan manusia, seperti ini :

1. Ketika mempelajari Kaidah Tangan Kanan (Hukum Alam), bahwa putaran energi kalau bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, maka arah energi akan naik ke atas akan naik ke atas. Arah ditunjukkan arah 4 jari, dan arah ke atas ditunjukkan oleh Arah Jempol.



2. Dengan pola ibadah thawaf dimana bergerak dengan jalan berputar harus berlawanan jarum jam, ini menimbulkan pertanyaan, kenapa tidak boleh terbalik arah, searah jarum jam misalnya.

3. Kenapa Solat harus menghadap Kiblat, termasuk dianjurkan berdoa dan pemakaman menghadap Kiblat

4. Kenapa Solat Di Masjidil Haram menurut Hadist nilainya 100.000 kali dari di tempat sendiri.

5. Singgasana Tuhan ada di Langit Tertinggi

Perenungan Sintesa :

1. Energi Solat dan Doa dari individu atau jamaah seluruh dunia terkumpul dan terakumulasi di Kabah setiap saat, karena Bumi berputar sehingga solat dari seluruh Dunia tidak terhenti dalam 24 jam, misal orang Bandung solat Dzuhur, beberapa menit kemudian orang Jakarta Dzuhur, beberapa menit kemudian Serang Dzuhur, Lampung dan seterusnya. Belum selesai Dzuhur di India Pakistan, di Makasar sudah mulai Ashar dan seterusnya. Pada saat Dzuhur di Jakarta di London Sholat Subuh dan seterusnya 24 jam setiap hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.

2. Energi yang terakumulasi, berlapis dan bertumpuk akan diputar dengan generator orang-orang yang bertawaf yang berputar secara berlawanan arah jarum jam yang dilakukan jamaah Makah sekitarnya dan Jamaah Umroh / Haji yang dalam 1 hari tidak ditentukan waktunya.

3. Maka menurut implikasi hukum Kaidah Tangan Kanan bahwa Energi yang terkumpul akan diputar dengan Tawaf dan hasilnya kumpulan energi tadi arahnya akan ke atas MENUJU LANGIT. Jadi Sedikit terjawab bahwa energi itu tidak berhenti di Kabah namun semuanya naik ke Langit. Sebagai satu cerobong yang di mulai dari Kabah. Menuju Langit mana atau koordinat mana itu masih belum nyampe pikiran saya. Yang jelas pasti Tuhan telah membuat saluran agar solat dan doa dalam bentuk energi tadi agar sampai Ke Hadirat Nya. Jadi selama 24 Jam sehari terpancar cerobong Energi yang terfokus naik ke atas Langit. Selamanya sampai tidak ada manusia yang solat dan tawaf (kiamat?).



Kesimpulan

1. Solat dan Doa, diyakini akan sampai ke langit menuju Singgasana Tuhan selama memenuhi kira-kira persyaratan uraian di atas dengan sintesa (gabungan/Ekstrasi) renungan hukum agama dan hukum alam, karena dua-duanya ciptaan Tuhan juga. Jadi hendaknya ilmuwan dan agamawan bersinergi/ saling mendukung untuk mencapai kemaslahatan yang lebih luas dan pemahaman agama yang dapat diterima lahir batin

2. Memantapkan kita dalam beribadah solat khususnya dan menggiatkan diri untuk selalu on-line 24 jam dengan Tuhan, sehingga jiwa akan selalu terjaga dan membuahkan segala jenis kebaikan yang dilakukan dengan senang hati (iklas).

3. Terjawablah jika sholat itu tidak menyembah batu (Kabah) seperti yang dituduhkan kaum orientalis, tapi menggunakan perangkat alam untuk menyatukan energi solat dan doa untuk mencapai Tuhan dengan upaya natural manusia.

4. Tuhan Maha Pandai, Maha Besar dan Maha Segalanya

Ini sekedar renungan dan analisa , semoga saja mampu memotivasi kita dan para Pakar untuk memicu pemikiran, penelitian lebih dalam untuk lebih mempertebal keimanan dan menjadi saksi bahwa Tuhan menciptakan semesta dengan penuh kesempurnaan tidak dengan main-main (asal jadi) sehingga makin yakin dan cinta pada Tuhan Yang Maha Esa. Mungkin renungan ini berlebihan dan berfantasi, tapi sedikitnya ini pendekatan yang mampu menjawab pertanyaan sebagaimana di atas dan tidak bertentangan dengan Kitab Suci dan Hadist bahkan mendukungnya. Semoga bermanfaat...

Ramalan Untuk Memastikan Bahwa Ka'bah Dan Kiamat hanya Allah Yang Tahu :

1. Ka'bah Akan Hancur Dengan Sendirinya (Terbukti dengan ditenggelamkannya satu pasukan yang akan menyerang ka'bah suatu hari nanti)

2. Jika Pusat Bumi Bergeser Akan Banyak Kekacauan (seperti Musim Yang tidak Mengenal waktu)

3. Kiamat Akan Cepat Terjadi Jika Sholat Sudah Ditinggalkan

4. Anda Pasti Juga pernah mendengar jika Siapa Yang Meninggalkan sholat berarti telah merobohkan Agama.


Kamis, 13 Oktober 2011

Tubagus Muhammad Athif bin Sultan Ageng Tirtayasa

Tubagus Muhammad Athif bin Sultan Ageng Tirtayasa (di Serpong, Tangerang)

Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa adalah seorang di antara putra Sul-tan Abdul ma’ali Achmad dan perkawinannya dengan Ratu Mar-takusuma, seperti diketahui Sultan Abdul Ma’ali Achmad adalah putra Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir yang memenintah Banten 1596-1651. Dan catatan sejarah diketahui bahwa Ratu Martakusuma adalah seorang putri dan Pangeran Jakarta Wijayakrama. Pada waktu muda ia bergelar Pangeran Surya, adapun saudara seayah dan seibu dan Pangeran Surya adalah Ratu Kulon, Pangeran Kulon, Pangeran Lor dan Pangeran Raja. Adapun saudara-saudara yang seayah saja ialah Pangeran Wetan, Pangeran Kidul dan Ratu Tinumpuk.

Setelah Pangeran Surya itu diangkat oleh kakeknya sebagai Sultan Muda pengganti ayahnya yang wafat, maka ia diberi gelar Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati. Pangeran Ratu diangkat menjadi Sultan pengganti kakeknya yang bernama Abdul Mafakir Mahmud Abdul Kadir (Uka Tjandrasasmita. 1967:8). Sejak ia memegang tampuk pemerintahan serta sudah niendapat restu dan Mekkah, ia mendapat gelar Sultan Abul Fath Abdul Fattah. Di antara isteri-isteri yang disebut-sebut dalam cerita sejarah Banten ialah Nyai Gede Ayu dan Ratu Nengah. Nyai Gede Ayu adalah putri seorang ponggawa yang karena amat cantiknya dapat inenarik perhatian Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah. Perkawinan dengan Ratu Ayu tersebut di-lakukan setelah isteri pertamanya meninggal yang dalam seja-rah Banten tidak disebutkan namanya. Di antara putra-putra Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah yang mencapai usia dewasa ialah Pangeran Purbaya dan Pangeran Gusti yang juga dikenal kelak dengan julukan Sultan Haji (Michrob, Halwany, dkk.1990).

Sejak Sultan Abul Fathi Abdul Fattah bertentangan dengan putranya yang bernama Sultan Haji atau Abu Nas’r Abdul Kohar itu, tatkala beliau telah mengundurkan din dan peme-rintahan sehari-hari, maka ia pergi ke Tirtayasa dan men-dirikan keraton yang baru di tempat itu. Sejak bersemayam di tempat mi ia dikenal dengan julukan Sultan Ageng Tintayasa, julukan inilah yang paling dikenal hingga kini di kalangan bang-sa asing, sebagaimana ternyata dan catatan-catatan sejarahnya
(Tjandrasasmita, 1967:9).

Sultan Abdul Mafakhin Abdul Kadir wafat pada tahun 1651 dan dibenitakan pula oleh cucunya itu kepada penguasa di Mek-kah. Untuk mempersiapkan utusan persahabatan itu, diperin-tahkan Mangkubumi Pangeran Mandura mengkabarkannya kepada Arya Mangunjaya, Mas Dipaningrat dan setiap warga. Mangkubumi memberitahukan kepada mereka bahwa sultan bermaksud menginimkan utusan ke Mekkah yaitu Santni Betot dengan tujuh orang lainnya. Utusan tensebut kecuali untuk me-nyampaikan surat benita wafat kakeknya, juga berniat mernperkokoh kedudukannya sebagai Sultan pengganti. Selang beberapa waktu lamanya maka utusan dan Banten sudah sam-pai dan kemudian kembali dan Mekkah. Utusan dan Mekkah sendiri yang datang bersama utusan Banten tendiri dan Sayid Au, Abdul Nabi, dan Haji Salim. Mereka itu kecuali membawa bingkisan juga membawa pesan untuk memberi gelar Sultan yang lengkapnya adalah: Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah. Sikap waspada terhadap musuh senantiasa jadi pedoman bagi Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah. Sikap tidak mau tunduk begitu saja terhadap kompeni Belanda tenlihat nyata dan usaha-usahanya melancarkan garilya-gerilya terutama di daerah Angke Tangerang yang sejak lama merupakan front terdepan, bahkan menurut berita dan kompeni Belanda sendiri Sultan.

Banten pada sekitar 1652 mengirimkan sejumlah besar tentaranya untuk mengadakan penyerangan terhadap kompeni Belanda di Jakarta. Memang benar Sultan Ageng Tirtayasa sejak memegang tampuk pemerintahan sebagai Sultan Banten sening menginimkan sejumlah besar tentaranya di daratan maupun di lautan untuk mangganggu kompeni. Peristiwa-peristiwa yang kecil-kecil selalu tenjadi di berbagai front tempat kedua belah pihak bertemu. Dengan demikian pihak kompeni Belanda mulai merasa khawatir, lebih-lebih perjanjian antara Jakarta dengan Banten yang dibuat awal bulan September 1645 yang hanus diperbarui masih menunjukkan tanda-tanda kegagalan dalam pembaruannya. Karena Banten terus melancankan gerilyanya, maka oleh kompeni Belanda dijawab dengan blokade pelabuhan-pelabuhan yang termasuk kesultanan Banten. Pada masa itu kapal-kapal asing lainnya yang hendak berdagang dan masuk di Banten terpaksa mengarahkan haluannya ke negara-negara lain. Sebaliknya, putranya yang bernama Sultan Abu Nas’r Abdul Kahar atau Sultan Haji berbeda haluan dan mudah dipengaruhi oleh kompeni Belanda sehingga kemerdekaan Ban-ten dikorbankannya.
(Michrob, Haiwany. 1992)

Keraton yang terletak di Tirtayasa itu letaknya amat strategis balk untuk perlawanan di lautan maupun di daratan karena tempat itu kecuali terletak di tepi pantai juga tenletak di jalan kuno yang dapat dipergunakan untuk manghubungkan serta mempercepat bantuan tentara-tentara yang dengan mudah mencapai daerah Jakarta. Dan Tirtayasa itulah Sultan Ageng Tirtayasa marencanakan dan melaksanakan pemba-ngunan di bidang pertanian dan pengairan.

Saluran yang mudah dilayari perahu-perahu kecil digali se-panjangjalan kuno, yakni dan sungai Untung Jawa (Cisadane), Tanara hingga ke Pontang. Diakui pula oleh Gubernur Jenderal John Maestsuyker dan Dewan Hindia bahwa pembuatan saluran air itu adalah untuk dipergunakan sewaktu-waktu untuk perjanjian, pengiriman utusan-utusan dan sebagainya. Karena kesibukan sehari-hari sudah kurang maka Sultan Ageng mulai bertempat tinggal tetap di keraton Tirtayasa. Sebenarnya dan tempat itu pula ia dapat mengawasi gerak-gerik putranya yang inemegang tampuk pemerintahan sehari-hari di Surosowan. Karena memang kekuasaan kesultanan Banten masih ada pada tangan Sultan Ageng Tirtayasa selaku Sultan tua. Keadaan mi pulalah yang digunakan untuk menghasut Sul-tan Haji supaya menentang kebijaksanaan ayahnya, dan men-dorong Sultan Haji untuk segera memperoleh kekuasaan penuh di Banten karena memang Sultan Haji sangat berkeinginan untuk itu.

Satu hal pula yang mengecewakan Sultan Ageng Tirtayasa, adalah surat ucapan selamat yang dikirimkan Sultan Haji atas, diangkatnya kembali Speelman menjadi Gubernur Jenderal VOC menggantikan Rijklof van Goens pada tanggal 25 Novem-ber 1680. Padahal pada saat itu Kompeni baru saja manghan-curkan pasukan gerilya Banten di Cirebon dan yang kemudian menguasai Cirebon seluruhnya.

Melihat keadaan anaknya yang sudah demikian itu, Sultan Ageng memobilisasikan pasukan perangnya untuk digunakan sewaktu-waktu. Rakyat dan daerah Tanahara, Pontang, Tir-tayasa, Caringin, Carita dan sebagainya banyak yang mendaf-tarkan din menjadi Prajurit. Demikian pula tentara pelarian dan Makasar, Jawa Timur, Lampung, Solebar, Bengkulu dan Cirebon bergabung dengan pasukan Sultan Ageng Tirtayasa. Bahkan satu regu pasukan Sultan Haji yang diutus untuk menyelidiki kekuatan di Tirtayasa ikut pula bergabung dengan Sultan Ageng. Sultan sudah tidak perduli lagi dengan tentara dan barigsawan yang berpihak kepada Sultan Haji yang diang-gapnya sudah berpindah adat dan berbeda haluan.
(Ambary, Hasan, dkk. 1992)

Dalam suasana yang sudah demikian panas, Sultan Ageng mendengar khabar bahwa beberapa kapal Banten yang pulang dan Jawa Timur ditahan Kompeni karena dianggap kapal perompak. Tuntutan Sultan Ageng supaya mereka dibebaskan tidak diindahkan. Hal mi membuat kemarahan Sultan menjadi-jadi. Rasa harga din sebagai Sultan dan satu negara merdeka tenasa diremehkan. Maka diumumkannya bahwa Banten dan Kompeni Belanda ada dalam situasi perang. Keputusan Sultan Ageng mi ditentang oleh anaknya, Sultan Haji. Dia menyanggah atas dimaklumkannya perang atas Kom-peni Belanda, karena keputusan itu terlalu ceroboh dan tidak dimusyawanahkan terlebih dahulu dengannya. Dengan ben-modalkan dukungan pasukan Kompeni yang dijanjikan pada-nya, Sultan Haji memakzulkan ayahnya. Dikatakannya bahwa ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa, sudah terlalu tua dan sudah pikun, sehingga mulai saat itu kekuasaan Banten seluruhnya dipegang oleh Sultan Haji.
(Hamka, 1976:307).

Melihat tingkah-laku anaknya itu dan juga untuk menyatukan kekuatan pasukan Banten guna menyerbu Batavia, maka pada tanggal 26 malam 27 Februari 1682 dengan dipimpin sendini oleh Sultan Ageng, diadakanlah penyerbuan ke Surosowan. Panyerbuan mendadak mi berhasil mematahkan pelawanan pasukan Sultan Haji yang dalam waktu singkat is-tana dapat dikuasainya. Sultan Haji sendiri melarikan din dan minta perlindungan kepada Jacon de Roy bekas pegawai Kom-peni (Tjandrasasmita, 1967:41)

Keadaan mi segera dapat diketahui Batavia. Maka pada tanggal 6 Maret 1682 dipimpin olëh Sam Martin dikirimkannya dua kapal perang lengkap dengan pasukan perangnya. Akhirnya setelah terjadi pentempuran yang lama dan dibantu pula oleh pasukan besar yang dipimpin oleh Kapten Francois Tack dan Kapten Hartsinck, Surosoan dapat dikuasai Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa dengan sisa pasukannya bergerak munidur ke Kademangan dan Tanahara. Baru pada tanggal 28-29 Desemben 1882 Tanahara pun dapat direbut pasukan Kompeni yang dipim-5 pin oleh Kapten Jonker. Demikian pulalah dengan Tirtayasa se-bagai pentahanan terakhin pasukan Sultan Ageng. Atas penintah Sultan Ageng, selunuh pasukan yang masih ada diharuskan mundur ke anah selatan ke hutan Keranggan. Tapi sebelumnya Sultan memenintahkan pula supaya istana dan bangunan lainnya di Tintayasa dibakar. Sultan tidak rela ha-ngunan-bangunan itu diinjak oleh kafin dan pendunhaka. (Tjandrasasmita, 1987:44)

Dan hutan Keranggan, Sultan Ageng Tirtayasa dan seluruh pasukannya melanjutkan perjalanan ke Lebak. Satu tahun me-neka melakukan perang genilya dan sana. Tetapi akhinnya Lebak pun dikepung, sehiagga pasukan Sultan Ageng tenpecah menjadi dua bagian. Pangeran Purbaya dan sejumlah ten-taranya bergerak di daerah sekitar Parijan, di pedalaman Tangerang. Sultan Ageng, Pangeran Kidul, Pangeran Kulon, Syekh Yusuf beserta pasukannya bengenak ke daenah Sajira di perbatasan Bogon.

Sultan Haji berusaha keras agar ayahnya dapat kembali ke Surosowan. Dengan petunjuk serta nasehat kompeni yang ingin melakukan tipu daya halus maka Sultan Haji mengirimkan surat kepada ayahnya di Sajira. Sesudah utusan pembawa surat itu datang di Sajira dan ditenima Sultan Ageng Tirtayasa, de-ngan tidak cuniga sedikit pun Sultan yang kala itu usianya sudah lanjut kembali ke Surosowan setelah ia bertahan di hutan. Tambahan pula seminggu sebelumnya yakni pada tang-gal 7 Maret 1683 Pangeran Kulon gugur ditikam oleh orang upahan kompeni. Sultan Ageng Tirtayasa dengan bebenapa pe-ngawalnya sampailah di Surosowan dan langsung menemui putranya yang telah menantikan kedatangan ayahnya. Peneni-maan Sultan Haji sangat balk meskipun di belakangnya telah ada maksud tertentu atas bujukan kompeni. Kedatangan di Surosowan itu tepat pada tanggal 14 Maret 1683 saat tengah malam. Tetapi setelah beberapa saat Iamanya tinggal di kenaton Surosowan ia ditangkap oleh kompeni untuk segera dibawa ke Jakarta. Memang itulah maksud dan tipu daya kompeni atas kerjasama dengan Sultan Haji. Jika Sultan Ageng Tintayasa dibiarkan berada di Surosowan maka dikhawatinkan oleh kom-peni Belanda akan dapat mempengaruhiSultan Haji yang sudah erat bekerjasama dengan kompeni.

Sultan Ageng Tirtayasa dimasukkan ke dalain penjara ber-benteng dengan penjagaan serdadu kompeni hingga meninggal di penjana pada tahun 1692. Jenazahnya oleh Sultan Abul Mahasin Zainul Abidin (anaknya Sultan Haji) dan tenutama oleh nakyat Banten yang amat mencintainya dan mengakui sebagai pahiawan besan yang dengan gigihnya mempentahankan kemer-dekaan kesultanan Banten yang dimintakan kepada pemerintah tinggi kompeni Belanda untuk dikinimkan kembali. Kemudian dengan upacara keagamaan yang amat mengesankan Ia dimakamkan di samping Sultan-Sultan yang mendahuluinya di sebelah utara Mesjid Agung (Tjandnasasmita, 1967:46).

Sesudah masa Sultan Ageng Tirtayasa adalah menupakan masa sunutnya pengaruh politik kenajaan Banten. Banten telah ada dalam penganuh pengawasan Belanda. Sultan Ageng Tin-tayasa wafat di dalam penjara kompeni Belanda di Jakarta dan dimakamkan sebagai seorang pahlawan besar oleh raja dan rak-yat Banten serta dimakamkan di komplek makarn naja-raja Ban-ten yang terletak di sebelah utara serambi mesjid Agung Banten. Walaupun secara politis kekuasaan kerajaan dan peme-rintahan telah ada di tangan Belanda, namun pe~juangan dan syiar Islam masih tetap diteruskan oleh para pengikut yang setia kepada cita-cita perjuangan Sultan dan para pen-dahulunya. Perjuangan ternyata tidak terhenti walaupun sistem perjuangan yang dipakai sistem penang gerilya.

Ketika Sultan Ageng Tirtayasa wafat atas tipu daya Belan-da dan kerjasama Sultan Haji serta gugurnya Pangeran Kulon, semangat perjuangan menentang dominasi Belanda tidaklah barkurang. Hal mana menjadikan motivasi pejuang yang pro Sultan Ageng Tintayasa semakin meningkat kanena kekuasaan kerajaan Bariten di bawah Sultan Haji telah ada dalam peng-anuh politik Belanda. Jajanan pejuang terdini dan keluarga

kerajaan, pana ulama dan nakyat masih terus berjuang di hutan-hutan menentang kolonialisme Belanda. Tokoh gerilya itu dian-taranya adalah seorang ulama Banten asal Makasar yang diangkat
mufti kenajaan Banten semasa Sultan Ageng Tirtayasa yang bennama Syekh Yusuf.

SILSILAH SULTAN AGENG TIRTAYASA
ABDUL FATH ‘ABDUL FATTAH (1851-1872)
Sultan Ageng Tirtayasa Abdul Fath ‘Abdul Fattah adalah putna Sultan Abdul Ma’ali Ahmad. Adapun Sultan Ageng Tin-tayasa Abdul Fath’ Abdul Fattah benputra:

1. Sultan Haji *)
2. Pg. Arya Abdul ‘Alim
3. Pg. Arya Ingayudadipuna
4. Pg. Anya Punbaya
5. Pangenan Sugiri
6. Tubagus Rajasuta
7. Tubagus Rajaputna
8. Tubagus Husen
9. Raden Mandaraka
10. Raden Saleh
11. Raden Sum
12. Raden Mesir
13. Reden Muhammad
14. Raden Muhsin
15. Tubagus Wetan
16. Tubagus Muhammad Athif

17. Tubagus Abdul
18. Ratu Baja Mirah
19. Tubagus Kulon
20. Ratu Kidul
21. Ratu Marta
22. Ratu Adi
23. Ratu Uinu
24. Ratu Hadijah
25. Ratu Habibah
26. Ratu Fatimah
27. Ratu Asyiqoh
28. Ratu Nasibah
29. Ratu Ayu

Kamis, 06 Oktober 2011

contoh teks pidato pernikahan (perempuan)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera dan salam bahagia kami sampaikan juga kepada hadirin dan hadirat yang beragama lain.

Pertama-tama marilah kita mengucapkan syukur alhamdulillah, atas nikmat dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada kita semua, sehingga pada malam yang berbahagia ini kita bisa mengadakan silaturahmi, khususnya dalam rangka ikut serta menyaksikan malam resepsi pernikahan putri kami (nama mempelai wanita) dengan putra (nama mempelai pria).

Selanjutnya puja dan puji juga kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad junjungan kita, semoga beliau senantiasa di temptakan di sisi Allah SWT sebagai umatnya yang paling mulia. Amin!

Atas nama ayahanda putri tercinta (nama mempelai wanita), yang pada malam hari ini duduk berdampingan dengan sang raja sehari (nama mempelai pria), kami mengucapkan selamat datang kepada rombongan pengantin pria, khususnya selamat datang kepada keluarga besar putra (nama mempelai pria). Semoga itikad baik saudara-saudara itu mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin!

Hadirin yang berbahagia, dengan disaksikan hadirin yang pada malam hari ini ikut berbahagia menyaksikan perkawinan putra berdua, kami atas nama bapak (nama ayah mempelai wanita) sekeluarga, dengan seizin Allah SWT, Insya Allah dengan tulus menerima keluarga besar Bapak (nama ayah mempelai pria) sebagai keluarga sendiri, sekaligus juga tentunya menerima putranda (nama mempelai pria) sebagaimana layaknya putra sendiri. Mudah-mudahan hubungan keluarga ini mendapat berkah dari Allah SWT hingga di akhirat kelak. Amin!

Kepada putranda (nama mempelai pria), sebagai seorang suami tentunya sepenuhnya bertanggung jawab terhadap seorang istri. Oleh sebab itu kami serahkan nanda (nama mmpelai wanita) kepadamu, pergaulilah istrimu sebagaimana engkau menggauli dirimu sendiri, kasihilah istrimu sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri. Insya Allah hidupmu akan bahagia hingga akhir hayat di kandung badan. Amin!

Hadirin yang kami hormati, atas nama keluarga Besar (nama ayah mmpelai wanita) juga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga, atas ringan kaki, dan berbagai bantuan lainnya, dalam ikut serta berbahagia bersama kami, khususnya dalam rangka ikut mnyaksikan sekaligus memberikan doa restu semoga pengantin yang berbahagia ini senantiasa hidup rukun berdampingan penuh berkah dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pemurah. Amin!

Akhirnya, atas nama Bapak (nama ayah mmpelai wanita) sekeluarga kami mohon maaf, jika ada sesuatu yang kurang berkenan dalam acara resepsi malam ini.

Billahitaufiq walhidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

contoh teks pidato pernikahan

Bismillahi rakhmanirrakhim
Assalamu’alaikum warakhmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, dipanjatkan segala puji syukur kehadhirat Allah sabhanahu wataala. Allah yang maha pengasih dan penyayang. Allah yang maha pemurah pencurah rahmah, – maha pencipta kasih sayang. Dengan limpahan rahmatNya jua kita berkumpul disini untuk acara pernikahan ananda tercinta……………. dengan ……… ( nama lengkap ).
Kita ucapkan Shalawat dan salam atas junjungan kita, yang mulia rasulullah Muhammad salallahu alaihi wassalam, para sahabat dan kerabat, para khulafaurrasyidin, para aulia yang membimbing dan memberi contoh tauladan akhlakul karimah.

Para hadirin undangan yang terhormat,
Kami sekeluarga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga atas perkenan para hadirin undangan semuanya untuk hadir pada acara hari ini.
Dalam kesempatan ini perkenakanlah kami menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya atas kehadiran Bapak – Ibu – hadirin semua pada acara pernikahan anak kami : ananda …………………. dengan ananda ……………. ( nama lengkap ).

Tiada kata yang sempurna untuk mengungkapkan perasaan kami sebagai orang tua pada saat ini, kecuali merasa bangga, terharu dan bahagia.
Kami merasa bangga karena telah sampai pada pelaksanaan tanggung jawab menghantarkan anak kami kepada bentuk kehidupan baru, kehidupan membentuk satu keluarga baru yang meneruskan generasi dan tradisi keluarga ini.

Ananda………………………,
Abah dan mama, merasa terharu atas ungkapan bakti ananda sebagaimana yang ananda ucapkan. Suatu ungkapan perasaan yang menunjukan sikap yang matang, dewasa dan bijaksana.
Abah dan mama merasa sangat berbahagia bahwa ananda telah menentukan pilihan teman pendamping dalam menjalankan bahtera kehidupan, membentuk keluarga sakinah – mawaddah wa rohkmah.
Sesunguhnya bagi abah dan mama, rasa bahagia ini sudah terpancar sejak ananda masih dalam kandungan.

Memang sang waktu berlalu sedemikian cepat dan telah kita lalui.
Dan dalam perjalanan waktu, terdapat berbagai suka duka romantika kehidupan.
Tiada harapan dan keinginan lain abah dan mama, kecuali kebahagian ananda.

…………………dan ananda ……………..
Dengan ini Abah dan Mama memberikan restu atas pernikahan ananda. Seluruh keluarga dengan ini memberikan restu dan memanjatkan do’a agar ananda berdua mendapat berkah dan inayyah dari Allah SWT.

Kami sekeluarga juga memohonkan agar bapak – ibu – saudara hadirin undangan yang terhormat, berkenan memberikan doa restunya kepada anak kami tercinta. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih

Anak kami seperti juga semua kita, akan membetuk keluarga yang saling mencintai dengan tulus ikhlas antara suami istri, cinta dan kasih sayang yang disebut sebagai keluarga mawaddah.
Sebab dengan saling kasih mengasihi, saling sayang menyayangi, saling hormat menghormati, menjaga kehormatan suami , menjaga kehormatan isteri. Dari situlah akan membangkitkan suasana ketenangan keluarga, ini namanya keluarga sakinah. Satu keluarga tempat berbagi suka dan duka dalam menempuh kehidupan.
Mawaddah dan sakinah akan memancarkan rahmah, menebarkan kasih sayang kepada lingkungan sekelilingnya. Berbelas kasih , berbagi kebahagian atau menebarkan kasih sayang dan kedamaian kepada sekelilingnya. Itulah tujuan pernikahan ananda berdua.

Sungguh indah dan mulia tujuan pernikahan itu. Besar harapan kami semua, untuk ananda berdua bahwa apapun yang terjadi, kembalilah kepada tujuan pernikahan ananda berdua. Berupayalah agar tujuan mulia pernikahan ananda berdua tetap terjaga hingga akhir hayat.

Ananda …………., Abah dan mama berpesan, cintailah istrimu, hormatilah dia, jagalah kehormatannya, berilah dia ketenangan dan kedamaian dalam rumah tanggamu.
Ananda ……………., cintailah suamimu, hormatilah dia, jagalah kehormatannya, berilah dia ketenangan dan kedamaian dalam rumah tanggamu.

Sebagai pasangan suami isteri, jadilah orang-orang yang mengasihi dan menyayangi orang-orang yang ada disekiling kalian, yang telah membantu kalian, yang telah mendidik dan merawat kalian. Insya Allah berbuat baik dan berkasih sayang, akan mendatangkan kebaikan dan kasih sayang yang berlimpah untuk ananda berdua.

Kepada para undangan yang kami hormati, sekali lagi sudilah kiranya Bapak – Ibu da saudara sekalian, memberikan do’a dan restu kepada kedua mempelai, agar apa yang mereka cita-citakan sebagai sepasang suami-istri dapat tercapai, agar mereka tuntung pandang , agar mereka langgen dan dapat membina keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

Marilah kita semua memanjatkan doa untuk kedua mempelai :
BarakaLLahu laka - wa baraka ‘alaika - wa jama’a bainahuma fii khoiriin. Amiin Ya Rabbal ‘alamiin.

Demikianlah kata sambutan kami. Mohon maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat kesalahan dan kekhilafan kami.

Al haqqu mir Robbikum Wassalaamu ‘alaikum Wa rahmatullahi Wa barakatuh.

Rabu, 05 Oktober 2011

JUJUR ITU INDAH

JUJUR ITU INDAH

Konon di sebuah desa pinggiran kota hiduplah seorang pengembala miskin bernama Salim. Ia tinggal di sebuah gubuk reot bersama kedua orang tuanya. Setiap pagi Salim menggiring kambing-kambingnya di tanggul sungai dekat rumahnya yang subur ditumbuhi rumput hijau, sore menjelang maghrib barulah pulang.

Walaupun hidup miskin dan serba kekurangan, Salim memiliki sifat mulia yang telah di tanamkan oleh kedua orangtuanya sejak ia masih kecil, yaitu kejujuran. Kejujurannya yang tinggi membuat Salim disenangi banyak orang, hingga ada seorang kaya di desa itu yang ikhlas membiayai sekolahnya hingga tamat SMA. Setelah tamat SMA Salim memutuskan untuk tetap tinggal di desa menemani kedua orangtuanya yang sudah tua dan sakit-sakitnan.

Siang itu Salim duduk di pinggir sungai memandangi kambing-kambingnya yang sedang merumput, sesekali ia memandang air sungai yang mengalir dengan tenang. Tiba-tiba matanya tertuju pada sesuatu di hulu sungai. Setelah ia amati ternyata buah durian sebesar kepala mengapung terbawa arus.

“Wow! Durian!...” Salim langsung menceburkan diri ke sungai untuk mendapatkan buah itu.

Dibukanya durian itu, lalu ia melahapnya dengan nikmat. “Hmm, enak…pasti baru jatuh dari pohon”

Dalam waktu singkat durian itu hanya tinggal biji dan kulitnya. Salim kekenyangan, ia merebahkan tubuhnya di hamparan rumput.

Tiba-tiba ia terngiang oleh ajaran orangtuanya,”Salim, Jangan sekali-kali kamu makan sesuatu yang bukan hakmu. Itu haram! Makanan haram yang kamu makan kelak di akhirat akan menjadi api yang membakar perutmu…” Salim terhenyak sambil memegangi perutnya. Naluri kejujurannya membuat ia gelisah,”Waduh, bagaimana kalau durian tadi ada yang punya?”

“Ah, aku kan tidak mencuri, aku hanya menemukan durian hanyut yang mungkin sudah direlakan oleh pemiliknya”

“Tapi, bagaimana seandainya pemilik durian tidak rela? Celakalah aku! Perutku akan dibakar api! Oooh…gara-gara sebuah durian membuatku menderita di akhirat. Tidak! Aku tidak boleh tinggal diam. Akan kucari siapa pemilik durian itu. Aku akan memohon agar ia mau merelakan buah durian yang telah aku makan.”

Salim segera menggiring kambing-kambingnya ke kandang. Ia menceritakan kejadian itu pada orang tuanya serta memohon ijin. Setelah itu ia berjalan menelusuri sungai. Matanya mencari-cari siapa tahu ada pohon durian yang tumbuh di pinggir sungai. Setelah sekian lama berjalan barulah Salim menemukan apa yang ia cari, sebuah kebun yang ditumbuhi pohon-pohon durian dengan buahnya yang lebat.

“Assalamu ‘alaikum” sapa Salim kepada seorang laki-laki setengah baya yang sedang menyapu di dalam kebun durian.

“Wa’alikumussalam….” Jawabnya.

“Apakah Bapak yang memiliki kebun ini?”

“Betul, namaku Haji Abdulloh pemilik kebun di sekitar sini. Kamu siapa?”

“Saya Salim dari desa sebelah….” Ia pun menceritakan kejadian yang berawal dari ketika ia menemukan durian hanyut di sungai sampai perasaan berdosa yang menghantuinya, hingga mendorongnya untuk mencari pemilik durian itu dan memohon kerelaan atas durian yang telah ia makan. Haji Abdulloh manggut-manggut mendengar penuturan Salim dari awal hingga akhir. Ia salut akan kejujuran Salim. Dalam hati ia berkata,

“Hmm baru kali ini aku melihat seorang pemuda yang benar-benar jujur dan amanah. Sampai sejauh ini berjalan kaki, hanya untuk memohon kerelaanku atas durian yang ia temukan di sungai dan telah habis ia makan. Sebetulnya aku sudah merelakan semua buah-buahan di kebunku yang jatuh dari pohon untuk diambil siapapun. Apalagi sudah hanyut di sungai. Tapi baiklah, aku ingin menguji sampai dimana kejujuran dan kesungguhan dia untuk meminta kerelaanku”

“Salim, kalau memang kamu ingin mendapatkan kerelaan dariku, aku bersedia mengikhlaskan buah durian yang telah kamu makan tetapi setelah kamu melaksanakan syarat yang kuberikan.”

“Seberat apapun syaratnya, Insya Alloh saya sanggup melaksanakan, yang penting di akhirot kelak perut saya tidak dibakar api.”

“Baiklah, kamu harus membantu saya bekerja disawah dan merawat kebun ini selama satu tahun. Bagaimana?”

“Saya menerima syarat itu”

Keesokan harinya Salim mulai bekerja membantu Haji Abdulloh. Selesai sholat subuh ia sudah berangkat ke kebun Haji Abdulloh. Semua pekerjaan ia lakukan dengan rajin, tekun dan penuh semangat seolah tidak mengenal capek. Ia hanya beristirahat untuk sholat dan makan siang, lepas maghrib barulah ia pulang. Kebun Haji Abdulloh terawat dengan baik. Salim tidak menyadari bahwa diam-diam Haji Abdulloh selalu memperhatikan saat ia bekerja. Ia kagum dengan kesungguhan salim dalam melaksanakan syarat yang diberikannya, kerjanya keras, rajin dan tidak pernah mengeluh sedikitpun.

“Tidak seperti umumnya pemuda jaman sekarang, senang tidur, berfoya-foya, hura-hura tapi malas bekerja. Mereka hanya menyusahkan orang tua, minta uang seenaknya. Salim memang lain…”

Waktu berjalan begitu cepat, setahun sudah Salim mengabdi pada Haji Abdulloh. Namun Salim berniat ingin menambah pengabdian sebulan lagi sebagai tanda syukurnya bahwa durian yang ia makan tahun lalu, akan mendapat ridho pemiliknya. Selama bekerja pada Haji Abdulloh, Salim telah meninggalkan kesan baik yang tidak bisa dilupakan olehnya.

“Kalau saja Salim mau, aku ingin ia tetap tinggal bersamaku selamanya…”

Haji Abdulloh tidak bisa memungkiri dirinya bahwa ia telah terpikat oleh kebaikan budi pekerti dan kejujuran Salim. Ia memutuskan untuk menjadikan Salim menantunya. Istri Haji Abdulloh pun setuju. Namun sekali lagi Haji Abdulloh ingin menguji kejujuran dan ketulusan hati Salim.

Suatu sore ia memanggil Salim, “Salim, aku menyaksikan bahwa kamu telah sungguh-sungguh melaksanakan syarat yang kuberikan selama satu tahun bahkan kamu menambahkan lagi selama satu bulan. Namun aku belum sepenuhnya merelahkan durian itu sebelum kamu melaksanakan satu syarat lagi”

“Pak Haji, saya sudah bertekad bahwa apapun syarat yang Pak haji berikan Insya Alloh akan saya terima demi mendapat keridhoan dari Pak haji, sehingga di akhirot kelak perut saya tidak dibakar oleh Alloh”

“Baiklah, syarat berikutnya adalah kamu harus menikahi putriku yang sekarang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren. Tapi kamu harus tahu bahwa putriku itu buta matanya, tuli dan bisu. Bagaimana?”

“Kalau memang dengan cara begitu Pak Haji bisa ridho, Insya Alloh akan saya jalani”

Akhirnya pada saat yang ditentukan, pernikahan antara Salim dengan putri Haji Abdulloh dilaksanakan. Para undangan memadati ruang tamu. Acara pernikahan pun berlangsung tertib dan khidmat dengan menggunakan adat Betawi. Wajah mempelai wanita tertutup rapat dengan pakaian adat. Selama prosesi dilakukan dengan menggunakan isyarat karena diketahui bahwa mempelai wanita kondisinya buta, bisu dan tuli.

Di malam pengantin, jantung Salim berebar kencang. Para tamu sudah pulang, Pak Haji dan istrinya terlelap karena kecapekan. Kini, didalam kamar pengantin hanya tinggal Salim dan putri pak haji, tidak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Dengan berdebar-debar ia mendekati istrinya, ia telah mempersiapkan mental untuk bisa menerima istri yang cacat. Dengan lembut ia membuka penutup wajah istrinya, Lalu….

“Haah??...” Salim terpengaruh demi melihat seorang gadis berparas cantik di depannya, mata bersinar dengan bulu mata yang lentik…..

“Assalamu ‘alaikum suamiku. Alloh telah memilihku untuk menjadi istrimu. Aku siap melayanimu….”

Seorang Salim yang jujur dan amanah bukan malah gembira melihat keadaan ini. Ia takut. Jangankan menyentuh, mendekatpun tidak berani. Pikirannya berkecamuk.

“Kenapa bisa begini? Istriku kan buta, bisu dan tuli. Dan dia memang cantik dan sempurna tapi aku tidak boleh melakukannya. Aku tidak mau berzina. Dia bukan istriku, siapa dia? Mengapa berada dikamarku? Dimana istriku yang sebenarnya?”

Salim menghambur keluar menuju teras rumah. Ia memikirkan kejadian yang baru dialaminya, lalu ia tertidur sampai terdengar Adzan subuh. Ketika pak haji membuka pintu untuk sholat subuh di masjid ia terkejut demi melihat Salim meringkuk di atas kursi.

“Salim, bangun. Salim…”

“Oaaaahm, i-iya pak,” dengan mata yang masih mengantuk ia menceritakan kejadian semalam.

“Saya tidak mengerti, kenapa semalam istri saya yang buta, bisu dan tuli tidak ada di kamar, yang ada hanya seorang perempuan cantik yang berusaha menggoda saya. Ini tidak lucu”

Haji Abdulloh tersenyum, ia bangga dengan kesucian hati Salim,”Fatimah! Kemarilah….”

Gadis cantik yang ditemuinya semalam muncul di hadapan Salim.

“Salim. Fatimah adalah anak gadisku satu-satunya. Dialah istrimu sebenarnya. Adapun aku mengatakan ia buta, bisu dan tuli hanyalah sekedar kiasan. Selama ini putriku tinggal di pondok pesantren, ia buta dari hiburan-hiburan televisi dengan acara yang mengarah pada kemaksiatan, kemusyrikan dan kesesatan. Bisu dari pembicaraan jelek, mencela, menghujat dan menfitnah. Dan ia tuli dari pendengaran yang maksiyat, fitnah dan nyanyian-nyanyian syirik. Setiap hari ia hanya mendengar ayat-ayat Alloh. Dia adalah Fatimah. Berbahagialah anakku. Fatimah, Insya Alloh engkau akan menjadi seorang istri yang sholihat. Dan kau Salim, Insya Alloh engkau akan menjadi suami yang baik dan bertanggungjawab. Semoga Alloh menjadikan kalian keluarga yang sakinah.” (TPQ KHOIRUL HUDA – KERTOSONO)

Selasa, 04 Oktober 2011

pelajaran dari alam


Menurut para pakar yg mengamati proses perkawinan ayam & bebek bahwa di katakan ayam setelah melakukan perkawinan dia langsung lari ,sedang kan bebek setelah melakukan perkawinan dia langsung mandi, hmm ….. sebuah pelajaran beharga dari alam sekitar kita. Manusia  ??????????? lari atau tidok. kalo yg lari pecaknyo klo sdh ngenjuk duit ......

WUDHU LAHIR-BATIN

Seorang ahli ibadah bernama Isam Bin Yusuf, sangat waras dan khusyuk sholatnya. Namun, dia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggap lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasaikan kurang khusyuk.

Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seseorang bernama Hatim Al-Assam dan bertanya, "Wahai Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan sholat?"Hatim berkata, "Apabila masuk waktu solat, aku berwudhu lahir dan batin."
Isam bertanya, "Bagaimana wudhu lahir dan batin itu? "

Hatim berkata,"Wudhu lahir sebagaimana biasa yaitu membasuh semua anggota wudhu dengan air. Sementara wudhu batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara, yaitu:
* Bertaubat
* Menyesali dosa yang telah dilakukan
* Tidak tergila-gilakan dunia
* Tidak mencari/mengharap pujian orang (riya')
* Tinggalkan sifat berbangga
* Tinggalkan sifat khianat dan menipu
* Meninggalkan sifat dengki."

Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku rasakan:
1.aku sedang berhadapan dengan Allah,
2.Surga di sebelah kananku,
3.Neraka di sebelah kiriku,
4.Malaikat Maut berada di belakangku, dan
5.Aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Shiratal mustaqim' dan menganggap bahwa sholatku kali ini adalah sholat terakhir bagiku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik."

"Setiap bacaan dan doa didalam sholat, aku paham maknanya kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawadhu, aku bertasyahud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersholat selama 30 tahun."

Apabila Isam mendengar, menangislah dia karena membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

Wirid / Doa Setelah Sholat Fardlu

Wirid / Doa Setelah Sholat Fardlu

Setelah Sholat fardhu sebaiknya kita membaca wirid/doa sehingga pahala kita bertambah banyak dan dosa-dosa kita insya allah diampuni. Selanjutnya apabila kita dipanggil olehNya, maka kita sudah bersih dari dosa-dosa dan dimasukkan ke dalam golongan yang beruntung yaitu yang mendapat surga (jannah) sebagai balasan dari Alloh SWT.

Wirid ini tergolong wirid panjang tetapi apabila kita baca setiap hari maka kita akan hapal dengan sendirinya.

Wiridnya adalah sbb:

Astaghfirullohhal adziim li wali wali dayya wali ashabil khuquq ala wal jamiil mu'minin wal mu'minat wal muslimiina wal muslimat al akhyaa 'i minhum wal amwaat (3x)

lebih kurang artinya : aku mohon ampun ya Alloh dzat yang Maha Agung, juga ampuni kedua orang tuaku dan orang-orang yang punya kewajiban pada aku, dan semua mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat yang hidup maupun yang sudah meninggal.


Laa Ilaaha Illalloh wahdahu laasyariikalah lahulmulku walahulhamdu yuhyii wayumiitu wahuwa alaa kulli syaiin qadiir (3x)

Tidak ada Tuhan selain Alloh, dzat yang Maha Esa (satu), tidak ada sekutu untukNya (tidak ada yang menyamai), dzat yang mempunyai kerajaan dan semua pujian. Dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan berkuasa atas segala sesuatu.

Allohumma antassalam, waminkassalam, wa ilaika ya'uudussalam, fahayinaa Robbana bissalam, wa adkhilnal jannata darossalam, tabarokta Robbanaa wata a'laita yaa dzaljalali wal ikraam

Ya Alloh dzat yang mempunyai keselamatan, keselamatan adalah dari Engkau, dan keselamatan berpulang kepadaMU, dalam hidupku berilah keselamatan, masukkan aku kedalam sorga Darossalam, Tuhanku Engkaulah yang maha luhur dan maha agung, dzat yang maha luhur dan maha mulya.

Audzubillahiminassyaithonirrojiim, Bismillahirrohmanirrokhiim
teruskan dengan membaca : Al Fatehah , kemudian

Wa ilahukum ilahu wakhid , La ilaahailla huwarrohmaanurrokhiim

hai kamu semua, Tuhanmu itu hanya satu, tidak ada Tuhan selain 'Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang'.

teruskan dengan membaca 'ayat Kursi' sebagaimana dibawah ini,

Allohu Laa iaaha illaa huwalkhoyyul qoyuum, laa ta' khudzuhuu sinatuw walaa naum, lahu maa fiissamaawaati wa maa fil ardhi, mandzaalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa biidznih, ya'lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum, wa laa yukhithuuna bisyai'in min 'ilmihi illa bi maasyaaa'i, wasi'a kursiyyuhussamaawaati wal ardho, waa ya'uduhuu khifzuhumaa wahuwal a'liyul a'zhiim.

kemudian teruskan dengan beberapa ayat dari Al Qur'an dibawah ini,

Syahidallohu annahu La ilaa ha ila huwa walmalaikatu wa ulul ilmi qoiman bil qisthi La ilaa ha illa huwal aziizul hakiim

Inna diina i'ndallohil islam

Qulillohumma malikulmulki, tu'tilmulka man tasyaa', wa tanziulmulka miman tasyaa' wa tu'izu man tasyaa' wa tudzillu man tasyaa' biyadikal khoir Innaka alaa kulli syaiin qodiir. Tuulijullaila finnahaari wa tuulijunnaaharo fillaili, Wa tukhrijul hayya minal mayyiti wa tukhrijulmayyita minal hayyi, Wa tarzuqu man tasyaa' bi ghoiri hisaab

Subhanalloh (33x) , Alhamdulillah (33x) , Allohuakbar (33)

Allohu Akbar Kabiirau wasubhanallohi bukrotau waashiilla

La ilaaha illallohu wahdahuu la syariikalah lahulmulku wa lahulhamdu yuhyi wa yumiitu wahuwa alaa kulli syaiin qodiir

La khaula wala quwata illa billahil a'liyil aziim

Allohumma sholli wasallim alaa sayyidinaa Muhammad a'bdika wa rosuulika nabiyyil ummiyyi wa a'laa aalihii wa shohbihii wasallim

Wa hasbunaallohu wani'mal wakiil

La khaula wala quwata illa billahil a'liyil aziim, Astaghfirullohhal adziim

Doa

Alhamdulillahirobbil a'lamiin, hamdan yuuafii ni'mah wa yukafii maziidah
yaa Robbanaa lakalhamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhikal kariim wa aziim sulthonik

Allohumma Sholli wasalim alaa sayidinaa Muhammad, sholatan tunjinaa bihaa min jami'il ahwaali wal afaat, wa taqdhilanaa bihaa min jami'il hajaat, wa tuthohirunaa bihaa min jami'is sayi'at, wa tarfa'unaa bihaa 'indaka a'laa ddarojaat, wa tubalighunaa bihaa aghsol ghoyat min jami'il khoirot fil hayaati wa ba'dal mamaati.

Allohumma inna nasa'luka luthfa fimaa jarot bihil maqoodiir

Allohumma inna nasa'luka min khoiri masa'alaka, minhu sayyidunaa wa nabiyyuna muhammad 'abduka wa rosuuluka, wa na'udzubika min syarri masta'adzaka, minhu sayyidunaa wa nabiyyuna muhammad 'abduka wa rosuuluka

Allohumma inna nasa'luka muujibaati rohmatika, wa azaa'ima maghfirotika,
wa ssaalamatan min kulli istmin, wal ghoniimatan min kulli birrin, wal fauza bil jannah, wan najaata mina nnaar, wal a'fwa 'indalhisaab

Robbanaa laa tuzig quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wa hablana miladunka rohmah, innaka antal wahhaab

Robbanaghfirlanaa wali walidiina kamaa robayanaa shoghiiroo, wal jamiil mu'minin wal mu'minat wal muslimiina wal muslimat al akhyaa' i minhum wal amwaat

Robbanaa aaatinaa fiddunyaa khasanah, wa fil aakhiroti khasanah, wa qinaa 'adzabannaar.

Wa shollallohu alaa sayidinaa muhammad wa alaa aalihii wa shohbihii wa sallim, walhamdulillahi robbil 'alamiin.

Amiin.

Tata Cara Khutbah Jum'at

Tata Cara Khutbah Jum'at

  1. Membaca basmalah : bismillaahir rahmaanir rahiimi
  2. Mengucapkan salam : assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu
  3. Adzan
  4. Membaca hamdalah :
    innalhamdalillaah, nahmaduhuu
    wa nasta'iinuhuu wa nastaghfiruhu
    wa na'uudzubillaahi min syuruuri 'anfusinaa
    wa min syayyi-aati a'maalinaa
    man yahdillaahu falaa mudhillalahu
    wa man yudhlilhu falaa haadiyalahu
  5. Membaca syahadat :
    asyhadu anlaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalaahu
    wa asyhadu annaa muhammadan 'abduhuu wa rasuuluhuu
    laa nabiyya ba'dahu
  6. Membaca shalawat :
    allaahumma shalli 'alaa syayyidinaa muhammadin
    wa 'alaa aalihii wa shahbihii 'ajma'iin
  7. Membaca ayat alqur'an yang mengajak bertaqwa kepada allah (biasanya khatib membaca ali imran ayat 102)
    fa-uushiikum wa nafsii bit taquullaah
    qaalallaahu ta'aala fiil qur'aanil kariim
    a'uudzubillaahi minasy syaithoonir rajiim
    yaa ayyuhal ladziina 'aamanuu
    ittaquullaaha haqqaa tuqaatihi
    wa laa tamuutunnaa illaa wa antum muslimuun

    wa qaalallahu ta'aalaa fil qur'aanil karim
    audzubillaahimina sy syaitoon nirrojiim ...

    Membaca ayat alqur'an yang lain sesuai dengan topik khutbah
    amma ba'du
  8. Berwasiat untuk diri sendiri dan jamaah agar selalu dan meningkatkan taqwa kepada Allah SWT
  9. Mulai berkhutbah sesuai topiknya memanggil jamaah bisa dengan panggilan ayyuhal muslimun atau ma'asyiral muslimin rahimakumullah, atau sidang jum'at yang dirahmati allah.
  10. Menutup khutbah pertama dengan do'a untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat
    barakallahu lii wa lakum fill qur'aanil azhiim
    wa nafa'nii wa iyyakum bima fiihimaa minal aayaati wa dzikril hakiim
    wa nafa'anaa bi hadii sayyidal mursaliin
    wa biqawlihiil qawiim aquulu qawli haadza
    wa astaghfirullaahal 'azhiim lii wa lakum
    wa lii syaa-iril mu'miniina wal mu'minaat
    wal muslimiina wal muslimaat min kulli dzanbii
    fastaghfiruuhuu innahuu huwas samii'ul 'aliim
    wa innahuu huwal ghafuurur rahiim
  11. Duduk sebentar (tuma'ninah) untuk memberi kesempatan jamaah jum'at untuk beristighfar dan membaca shalawat pelan-pelan
  12. Khutbah kedua aturannya persis sama dengan khutbah pertama semua urutan dari hamdalah, syahadat, shalawat, wasiat taqwa, ayat qur'an, dan do'a untuk seluruh orang muslim/muslimat dan mu'minin/mu'minat harus dipenuhi. Contoh bacaan yang berbeda pada khutbah kedua :
    alhamdulillah,
    alhamdulillaahi hamdan katsiiraan thayyiban mubaarakan fiihi
    kamaa yuhibbu rabbunaa wa yuriidhuu
    wa asyhadu an laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalahu
    wa asyhadu annaa muhammadan 'abduhuu wa rasuuluhu
    shallallaahu 'alaihi wa 'alaa aalihii wa shahbihi wa sallam
    tasliiman katsiiran ilaa yaumid diin
    amma ba'du
    fattaquullaahu haqqut taqwaa kamaa amar
  13. Bacaan penutup wasiat khutbah kedua dan membaca ayat al qur'an yang menyuruh bershalawat (al ahzab 56)
    'ibaadallaah innallaaha amarakum bi amri bi da-aafiati binafsihi
    wa tsanii bimalaaikatihil musabbihati biqudsihi
    wa tsullatsaa bikum ayyuhal mu-minuuna min jannati wa insihi
    fa qaalallaahu qawlan kariiman
    innallaaha wa malaaikatahuu yushalluuuna 'alan nabii
    yaa ayyuhal ladziina 'aamanuu shalluu 'alaihi wa salliimu tasliimaa
    allaahumma shalli wa sallim wa baarik 'alaa 'abdukaa wa rusuulikaa muhammad
    wa aridhallaahumma 'an khulafaa-ur raasyidiin
    abi bakri wa 'umaara wa 'utsmaana wa 'alii
    wa 'an syaa-iril aali wash shahaabati ajma'iin
    wat taabi'iina wat taabi'it taabi'iina
    wa man tabi'ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin
    wa 'alaina ma'ahum birahmatika yaa arhamar raahimiin
  14. Membaca do'a
    allahummagh fir lil mu'miniina wal mu'minaat wal muslimiina wal muslimaat
    al-ahyaa-i minhum wal amwaat innakas samii'un qariibun mujiibud da'wat
    wa yaa qaadhiyal haajaat
    allahumma inna....

    baca do'a yang lain dan ditutup do'a
    rabbanaa aatinaa fid dun-yaa hasanah wa fill aakhiraati hasanah wa qinaa 'adzaaban naar
  15. Penutup khutbah kedua (bacaan ini didekritkan oleh khalifah umar bin abdul aziz harus dibaca karena pada masa itu khutbah jum'at sering digunakan untuk menyerang lawan politik oleh para khatib, diambil dari surat an nahl 90)
    'ibaadallah
    innallaaha ya-muruu bil 'adli wal ihsaan
    wa iitaa-i dzil qurbaa
    wa yanhaa 'anil fahsyaa-i wal munkari wal baghyi
    yaizhzhukum la'allakum tadzakkaruun
    fadzkurullaaha 'azhiimi wa yadzkurkum
    fastaghfirullaaha yastajib lakum
    wasykuruuhu 'alaa ni'matil latii
    wa ladzikrullaahu akbaru
    wa aqiimish shalah
  16. Iqamat untuk shalat jum'at

Do’a Untuk Orang Tua

Do’a Untuk Orang Tua

Tausiyah In Tilawatun Islamiyah in Manajemen Qalbu By Aa Gym

Ya Allah,
Rendahkanlah suara kami bagi mereka,
Perindahlah ucapan kami di depan mereka.
Lunakkanlah watak kami terhadap mereka dan
Lembutkanlah hati kami untuk mereka.

Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
Atas didikan mereka pada kami dan
Pahala yang besar
Atas kesayangan yang mereka limpahkan pada kami,
Peliharalah mereka
Sebagaimana mereka memelihara kami.

Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena kami,

atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatan kami,
jadikanlah itu semua
Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
Meningginya kedudukan mereka dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah
yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelum kami,
Izinkanlah mereka memberi syafa’at untuk kami.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diri kami,
Maka izinkahlah kami memberi syafa’at untuk mereka,

sehingga kami semua berkumpul
Bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta
rahmat-Mu.

Sesungguhnya Engkaulah
yang memiliki Karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan
Engkaulah yang Maha Pengasih Diantara semua pengasih.

****

Mari kita kenang dosa kepada orang tua kita.
Siapa tahu hidup kita dirundung nestapa karena kedurhakaan kita.
Karena kita sudah menghisap darahnya, tenaganya, airmatanya, keringatnya.

Istighfar, istighfarlah
Barangsiapa yang matanya pernah sinis melihat orangtuanya.
Atau kata-katanya sering mengiris melukai hatinya, atau yang jarang memperdulikan dan mendoakannya.
Percayalah bahwa anak yang durhaka siksanya didahulukan didunia ini.

Istighfar yang pernah mendholimi ibu bapak.

Astaghfirullahal Adhiim
Astaghfirullahal Adhiim

Doa calon pengantin :

· Barakallahu laka wa baaraka alayka wa jama’a baynakuma fi khayr

(Semoga berkah Allah tercurah bagimu dan keberkahan atasmu dan semoga Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan).

  • Ya Allah..Andai kau berkenan, limpahkanlah kepada mereka cinta yank Kau jadikan pengikat rindu Muhammad dan Khadijah, yank kau jadikan air mata kasih sayank Ali dan Fathimah, yank kau jadikan penghias keluarga Nabi-Mu yank suci…
  • Ya Allah.. Andai semua itu tak layak bagi mereka, maka tunjuki dan bimbink mereka menuju kepada yank terbaik, dan cukupkanlah permohonan mereka dengan ridha-Mu, jadikanlah mereka suami istri yank salink mencintai dikala dekat, salink menjaga kehormatan dikala jauh, salink menghibur dikala duka, salink mengingatkan dikala bahagia, salink mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan, juga salink menyempurnakan dalam peribadatan

    Ya Allah…… sempurnakanlah kabahagian mereka dengan menjadikan ikatan pernikahan yank akan terbina diantara mereka sebagai ibadah kepada-Mu dan bukti pengikutan dan cinta mereka kepada sunnah keluarga Rasul-Mu...Amiiiinnn….. Ya Rabbal A’lamiin…

Fadilah Membaca Surat Al-Waqi’ah


Dari Hadist Nabi Muhammad SAW, Nabi SAW bersabda : Barang Siapa yang membaca surat Al waqiah setiap malam, ia tidak akan mengalami kefakiran (kemelaratan) (HR: Bukhari.).

Dari sahabat bahwa Umar bin Khattab memberikan wasiat kepada anak-anaknya untuk membaca surat Al-waqiah karena saya tidak bisa mewariskan harta kecuali surat Al-Waqiah ( dari ibnu majah).

Sebh Pengalaman :

asslkm. skdr membagi pengalaman dlm mengamalkan surat ini..sy mempunyai usaha sablon. bulan lalu sy benar2 sepi order. tentu pemasukan sy sangat sedikit sekali sampai2 untuk makan sehari2 aja sngat sulit harus hutang sana sini..setelah saya membaca artikel ini sy coba membaca setiap habis sholat subuh 1x pada minggu pertama subhanallaoh…..ada order yg sangat besar menurut sy bgaman tidak dgn modal 4jt sy mendapatkan untung 20 jt hingga sampai sekarang order lainnya terus berlanjut..subhanallaoh alloh maha besar yg selau menepati janjinya..(Dlm Eko yulianto)